Direksi Yayasan AMI Awards, Seno M Hardjo mengatakan kegiatan Indie Valentine ini disajikan untuk lebih merangkul para talenta terbaik dari komunitas indie di negeri ini.
"Yang pasti kami berharap event ini bisa menjadi panggung apresiatif kepada kawan-kawan musisi indie yang selama ini konsisten berkarya di jalur mereka,'' kata Seno seperti rilis yang diterima Okezone, Rabu (12/2/2014).

Dari ke-15 band terpilih itu adalah Neo, Tuffa, Star Kids, Nath Thelions, Dirty Edge, Ayu Amela, Jontrall, Kebunku, Leonidas, Meneer, Merah, Anak Mama, Tuan Besar, Radiuz, dan Star Way.
''Genre yang kami tampilkan di sini sangat beragam. Ada genre musik pop, rock, reggae sampai dangdut pun ada,'' kata Seno.
Alasan lainnya mengapa kegiatan ini digelar, Seno menjelaskan, pihak AMI ingin lebih merangkul para musisi indie tersebut menjadi anggota AMI Awards. Sejauh ini, ia menegaskan, begitu banyak komplain yang menilai AMI belum mampu merangkul para musisi kreatif dalam jalur ini.
"Selama ini sebenarnya kami sudah cukup banyak memberikan tempat kepada musisi indie. Ini tercermin dari kategorisasi penilaian yang ada di AMI Awards. Hampir sebagian besar adalah para musisi yang mendistribusikan karya mereka secara indie," kata Seno.
Andy Julias, pemerhati musik indie, menyambut positif hadirnya kegiatan semacam Indie Valentine yang digelar oleh Yayasan AMI Awards ini. Menurut dia, sudah sepatutnya komunitas indie ini dirangkul oleh AMI Awards.
"Saya rasa acara semacam ini akan cukup efektif untuk lebih mendekatkan diri lagi kepada komunitas indie. Sebaliknya bagi para musisi indie, acara ini bisa menjadi sarana untuk menunjukkan eksistensi diri mereka,'' tutur pria yang juga menjadi anggota tim kategorisasi AMI Awards tetap ini.
Tak hanya sekedar pesta musik indie, Yayasan AMI juga menyiapkan aksi penggalangan dana untuk membantu para korban bencana alam yang terjadi di berbagai tempat di Indonesia dengan mengambil momentum Hari Kasih Sayang.
Sumber: Okezone.com